Perhitungan Tahanan Kapal
1.Data-data utama kapal
Dalam perhitungan tahanan kali ini yang akan dihitung adalah tahanan total dari kapal MV.ESYHA yang menggunakan metode GULDHAMMER-HARVALD. Sedangkan ukuran-ukuran utama kapal yang nantinya akan digunakan untuk data-data perhitungan tahanan dari kapal tersebut adalah sebagai berikut :
Data kapal : MV.ESYHA
Tipe kapal : Cargo
Lpp : 94,5 m
Lwl : 98,28 m
B : 19,00 m
H : 12,5 m
T : 8,5 m
Cb : 0,678
Cp : 0,695
Vs : 14.5 knot
Koefisien Blok ( δ ) = 0,699
Koefisien Penampang Tengah ( β ) = 0.995
· Menghitung volume displacement
Ñ = Cbdispl x Ldispl x Bmld x T
= 0,664705882x 96,39x 19 x 8,5
= 10761,36516 m3
· Menghitung displacement
D = Ñ x rair laut
= 10761,36516 x 1.025
= 11030,399 ton
· Luas permukaan basah :
S = 1,025 Lpp ( δ x B + 1,7 x T )
= 2647,4459 m2
· Rasio Lebar / Sarat :
B/T = 19,00 / 8,5 = 2,2353
· Vs = 14,5 knot
= 7,453 m / detik
· g = percepatan garvitasi standar
= 9,8 m / detik
2.Perhitungan tahanan
2.1 Menentukan Bilangan Froude dan Angka Reynold
2.1.1 Froude Number
Fn =
=
= 0,2402
2.1.2 Reynold Number
Rn =
=
= 6,16406 x 108
2.2 Mencari CF ( koefisien tahanan gesek )
Koefisien tahanan gesek didapat dengan rumusan :
CF =
=
= 1,627 x 10-3
2.3 Menentukan Harga Cr dari Diagram
Cr atau tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer – Harvald dengan hasilnya adalah sebagai berikut :
- Interpolasi Diagram
· Perbandingan panjang dengan displacement kapal :
= = 4,28
· Perbandingan lebar kapal dan sarat kapal :
= = 2,24
Cpwl = φwl = 0,66
Fn = 0,2402
· Dari diagram 5.5.7 hal 120 ( Tahanan & Propulsi ) untuk = 4,0 diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Pada φ = 0,65 didapatkan 103Cr = 1,65
Pada φ = 0,70 didapatkan 103Cr = 1,84
Interpolasi untuk φ = 0,66 yaitu :
103Cr = 1,65 +
= 1,688
· Dari diagram5.5.8 hal 121 ( Tahanan & Propulsi ) untuk = 4,5 diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Pada φ = 0,65 didapatkan 103Cr = 1,27
Pada φ = 0,70 didapatkan 103Cr = 1,53
Interpolasi untuk φ = 0,7025 yaitu :
103Cr = 1,27+
= 1,322
· Maka interpolasi untuk = 4,28 yaitu :
103Cr = +
= 1,688 +
= 1,89
Cr =
B . Koreksi CR terhadap B/T
B/T = 19/ 8,5
= 2,24
Dengan rumus koreksi berikut :
103 CR = 103 CR (B/T=2,5) + [ 0,16 ( B/T - 2,5 )]
= 1,89+ [ 0,16 x ( 2,24- 2,5 )]
= 1,85
CR = 0.00185
C. Koreksi CR terhadap LCB
Dari diagram NSP diperoleh :
Lcb= 0.709 m (di depan midship)
Dari Gbr. 5.5.15 Harvald hal. 130 diperoleh Lcb standard = -2 %
Δ LCB = Lcb(NSP) – Lcb (standar)
= (0.74 – (-2))%
= 2,74 % didepan Φ kapal
Karena Δ LCB berada di depan LCB standard, maka dilakukan koreksi terhadap harga Cr dengan menggunakan rumus:
103 CR = 103 CR (Standart) +
dengan melakukan pembacaan grafik 5.5.16 pada buku Tahanan dan Propulsi kapal A.Harvarld didapatkan hasil :
= 0,75
sehingga dapat diperoleh :
103 CR = 1,85 + (0,75 x 2,74)
= 3,905
D. Koreksi CR karena adanya anggota badan kapal
Dalam hal ini, yang perlu dikoreksi adalah karena adanya boss baling - baling, sehingga CR dinaikkkan 5 % saja.
103 CR = (1 + 5% ) x 3,905
CR = 4,1.10-3
E. Koefisien Tahanan Tambahan
Jika melihat daftar pada “Sv. Aa. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal”, hal 132 (5.5.24), adalah sebagai berikut :
Displacement
10000t CA =
100000t CA = 0
Maka diinterpolasi :
103 CA = 0,4 +
= 0,395
CA = 0,395 x 10-3
F. Koefisien Tahanan Udara Dan Tahanan Kemudi
Koefisien tahanan udara :
103 CAA = 0,07
CAA = 0,07 x 10-3
Koefisien karena tahanan kemudi:
103 CAS = 0,04
CAS = 0,04 x 10-3
2.4 Tahanan Total Kapal
· Koefisien tahanan total
Koefisien tahanan total kapal atau CT dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh koefisien-koefisien tahanan kapal yang ada:
CT = CR + CF + CA + CAA + CAS
= (4,1+1,627 + 0,395 + 0,07+ 0,04 ) * 10-3
= 6,232 x 10-3
· Tahanan total kapal
Dari data diperoleh :
Luas permukaan basah = S = 2647,4459 m2
Kecepatan dinas kapal= v = 14,5 knots = 7,453 m/det.
Sehingga:
RT = CT x ( 0,5 x r x v2 x S )
= 6,232 x 10-3 ( 0,5 x 1025 x x 2647,4459)
= 469,69 kN ,
Harga ini masih merupakan harga pada pelayaran percobaan. (Sv. Aa. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 133). Untuk tahanan kapal yang sesungguhnya yaitu pada saat kapal tersebut beroperasi harus ditentukan dulu rute pelayaran yang ditentukan. Misal rute pelayaran adalah Balikpapan – Jakarta - Surabaya sejauh (877 mil laut) mil laut. Dari kondisi karekteristik daerah pelayaran dinas kapal ini maka diambil harga tambahan untuk jalur pelayaran Asia Timur, yaitu sebesar 15-20%. Dalam perancanaan ini diambil harga tambahan sebesar 20%, sehingga :
RT (dinas) = RT + 20 % RT
= 469,69 + ( 20 % x 469,69)
= 563,63 kN
(Sv. Aa. Harvald, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 249)
Thanks telah berbagi ilmu.
BalasHapustapi saya kok tidak bisa melihat persamaan yg dalam berntuk image itu ya, ex:pers.Re Number.
makasiih bagt omm uwdah berbagi ilmuu,,,semoga kita saama2 suces di bidang kapal
BalasHapusapalah ini main tutup kok?
BalasHapusah pelit ilmu
BalasHapus